HATI-HATI MENANGGAPI PROVOKASI ORANG TAK DIKENAL

Putra dari sahabatku mengalami musibah kehilangan motor pada bulan Juni 2012 yang lalu. Adit, namanya, membonceng temannya sepulang dari kuliah di Jakarta Timur menuju arah Depok. Saat mereka dilampu merah, tiba-tiba ada sebuah sepeda motor yang ditumpangi 2 orang bapak-bapak, berhenti tepat disebelah motor mereka dan tampak marah-marah dan menuduh Adit telah menabrak anak perempuannya. Adit dikatakan tabrak lari. Adit dan temannya berusaha menjelaskan panjang lebar bahwa mereka tidak pernah menabrak seorang gadis kecilpun sepanjang perjalanan mereka pulang dari kampus. Tetapi mereka memaksa Adit untuk melihat kondisi anaknya dan meminta pertanggungjawaban.

Orang-orang disekitar pemberhentian di lampu merah tersebutpun tampak tidak begitu menggubris peristiwa tersebut karena masing-masing mempunyai kesibukannya sendiri. Akhirnya, karena rasa solidaritas dan rasa idealisme yang tinggi mereka mengiyakan untuk mengikuti bapak-bapak tersebut yang sangat memaksa, dengan tujuan sesampainya dilokasi mereka akan melakukan pembelaan diri dan menjelaskan bahwa mereka tidak bersalah. Tanpa pikir panjang, mereka mengikuti ke sebuah gang  yang ternyata sangat sepi. Saat mereka berhenti dan disuruh turun dari motor itulah, mereka baru menyadari bahwa mereka telah masuk perangkap penipuan dan perampasan sepeda motor. Dengan ancaman senjata tajam, mereka merelakan motornya diambil tanpa perlawanan. Sesal tiada berarti lagi. Mereka akhirnya melapor ke kantor polisi terdekat dan meminta surat keterangan untuk klaim asuransi kehilangan. Untuk saudaraku yang sekiranya suatu ketika mengalami peristiwa seperti ini, jangan panik atau langsung menuruti saja keinganan para penipu ini. Penjelasan apapun mereka tidak mau dengar, yang mereka inginkan hanya kita mengikuti kemauannya. Mereka akan memprovokasi orang-orang sekitar seakan-akan peristiwa rekayasa merekalah yang benar. Jangan panik, usahakan telepon seseorang, entah saudara atau teman yang dekat dengan lokasi. Ulur waktu agar mereka membatalkan aksinya, karena mereka memang tidak mau ada pihak ketiga yang terlibat. Karena kita tidak bersalah, jangan takut melibatkan pihak ketiga, pihak berwajib lebih baik lagi. Jangan begitu saja percaya pada pernyataan orang tak dikenal. Berhati-hatilah dijalan. Tuhan memberkati!

0 komentar